“Hari gene gak punya hape?” Anda familiar dengan ujaran tersebut? Ya, itu adalah sebuah ucapan yang kerap muncul di masyarakat beberapa tahun yang lalu.
Ucapan tersebut menunjukkan betapa masyarakat sekarang memang punya ketergantungan yang besar dengan hape alias handphone.
Handphone pun sudah mengalami pergeseran dari sebuah benda mewah dan mahal, menjadi sesuatu yang biasa di masyarakat.
Dulu hanya orang-orang berkantong tebal yang bisa punya handphone. Sekarang, tukang sayur keliling pun sudah menerima pesanan melalui smartphone miliknya.
Berbicara mengenai pergeseran, saya berani taruhan kalau hanya segelintir dari masyarakat sekarang yang mengenal dengan baik sejarah handphone.
Nah, agar Anda tidak masuk ke dalam kelompok mayoritas yang tidak tahu tentang perkembangan handphone dari masa ke masa, yuk simak tulisan ini sampai tuntas.
1970-an
Inilah tonggak utama lahirnya handphone di dunia. Untuk pertama kalinya, komunikasi melalui handphone terjadi pada tahun 1973.
Adalah Direktur Motorola, Martin Cooper, yang menelepon petinggi Bel Labs yang merupakan rival utama dalam bisnis telekomunikasi di Amerika Serikat kala itu.
Saat itu, Cooper dengan bangga menyebutkan bahwa komunikasi yang dia lakukan menggunakan sebuah handphone. Catatan penting pun muncul dalam sejarah handphone dunia di New York, Amerika Serikat.
Handphone yang digunakan Cooper untuk melakukan panggilan kepada rival bisnisnya itu adalah Motorola DynaTAC (DYNamic Adaptive Total Area Coverage). Ini merupakan prototipe handphone yang dibuat oleh Motorola.
Jangan bayangkan bentuknya sudah seperti handphone yang banyak beredar saat ini. Ukuran DynaTAC sangat besar dan tidak nyaman dibawa-bawa.
Beratnya mencapai 2 pounds atau hampir 1 kg. Meski demikian, prototipe ini memang sudah bisa dipakai menelepon tanpa harus terhubung dengan kabel.
Era komunikasi modern pun mulai berubah sejak kelahiran Motorola DynaTAC.
1980-an
Selama satu dekade kemudian, Motorola lebih banyak berjibaku di laboratorium untuk menyempurnakan prototipe handphone buatan mereka.
Hingga akhirnya pada 1983, sejarah handphone pun tercipta saat muncul Motorola DynaTAC 8000X. Ini merupakan handphone pertama yang dibuat secara komersial.
Bentuknya masih cukup besar dan tebal, jika dibandingkan handphone generasi sekarang. Namun kemampuannya sudah jauh melebihi seri prototipe.
Motorola DynaTAC 8000X punya baterai yang tahan selama 8 jam. Selain itu, beratnya pun hanya sekitar 28 ounce atau 793 gram saja. Masih cukup berat tapi tidak terlalu menjadi beban saat dibawa di dalam kantong.
Namun, berhubung handphone saat itu masih termasuk benda yang langka, harga jualnya pun cukup fantastis. Saat pertama kali dilepas ke masyarakat, Motorola DynaTAC 8000X dijual dengan harga 4.000 dolar AS.
Harga yang bisa disebut sangat mahal, bahkan oleh masyarakat Amerika Serikat sekalipun.
Riset Motorola pun terus berlanjut. Selang sekitar enam tahun kemudian, Motorola pun menciptakan sebuah handphone yang lebih user friendly.
Ukurannya sudah jauh lebih kecil dengan bobot yang lebih ringan. Handphone ini diberi nama Motorola MicroTAC 9800X.
Bentuknya sudah mulai mengadaptasi model flip yang kelak menjadi ciri khas handphone pabrikan ini. Sebuah antena berbahan plastik terlihat di handphone ini.
Tapi ini lebih merupakan aksesoris tanpa fungsi alias sekadar pemanis tampilan.
Bobot MicroTAC 9800X mencapai 300 gram. Sementara daya tahan baterainya hanya sekitar 30 menit saja.
Namun sudah cukup menyenangkan bagi masyarakat saat itu karena tidak lagi harus membawa handphone berukuran besar dan berat di dalam tas mereka.
1990-an
Dekade 1990-an bisa dibilang menjadi era perubahan model dan teknologi handphone. Hingga Motorola MicroTAC tercipta, sebuah handphone hanya bisa dipakai untuk menerima dan melakukan panggilan telepon.
Tidak ada lagi fungsi lainnya.
Memasuki dasawarsa ketiga dalam sejarah handphone, perubahan teknologi handphone terjadi dengan begitu cepat. Bisa dibilang, akselerasi teknologi pada dekade ini meningkat berlipat ganda dibanding era sebelumnya.
Sejak 1992, handphone sudah mulai bisa mengirimkan pesan singkat alias SMS. Pertama kalinya ada SMS di dunia adalah saat ada ucapan Selamat Natal melalui jaringan Vodafone di Amerika Serikat.
Di era ini, tonggak smartphone mulai tertancap di dunia seluler. Adalah IBM Simon yang disebut-sebut sebagai smartphone paling pertama di dunia. Handphone ini bisa berfungsi sebagai telepon, pager, mesin fax, dan PDA (Personal Digital Assistant).
Di era ini pula kejayaan Motorola dalam dunia seluler mulai disaingi Nokia. Sebuah perusahaan yang berada jauh di Finlandia. Namun, berani menghadirkan teknologi terbaru dengan desain yang lebih charming.
Seperti saat merilis Nokia 7110. Ini merupakan handphone pertama yang sudah dilengkapi dengan teknologi WAP (Wireless Application Protocol). Sehingga memungkinkan setiap penggunanya melakukan browsing di internet.
Dan, yang paling fenomenal dari Nokia adalah saat meluncurkan seri 3210. Ini adalah handphone paling laris sepanjang sejarah. Tak kurang dari 160 juta Nokia 3210 yang terjual di seluruh dunia saat itu.
Indonesia pun menjadi konsumen paling banyak menggunakan seri handphone ini sehingga disebut sebagai “handphone sejuta umat”.
Bahkan, bisa dibilang 8 dari 10 pengguna handphone di era ini pasti pernah memiliki Nokia 3210. Mungkin saja Anda salah satu penggunanya.
2000-an
Nokia boleh bangga pernah menciptakan handphone paling laris dalam sejarah dunia seluler. Namun, mereka harus mengakui jika Sharp-lah yang pertama kali menciptakan handphone dengan kamera.
Handphone berkamera pertama di dunia adalah Sharp J-SH04 yang dirilis pada 2000.
Sejak itu, perkembangan dunia seluler pun makin cepat. Handphone tak lagi sekadar untuk menelepon atau mengirim pesan singkat. Sejumlah fitur canggih pun mulai disisipkan.
Seperti saat Blackberry merilis seri 5810. Ini merupakan handphone yang terkoneksi ke data internet secara total. Artinya, fitur yang ada di handphone ini tidak akan berfungsi tanpa ada koneksi data.
Motorola yang di era sebelumnya bersaing hebat dengan Nokia mulai sedikit bisa bernapas. Pasalnya, seri RAZR yang pertama kali dirilis pada 2004 sanggup menembus angka penjualan 50 juta buah pada pertengahan 2006.
Di era ini, lahirlah seri iPhone buatan Apple yang legendaris. Handphone hasil karya Steve Jobs ini mengubah sudut pandang masyarakat yang selama ini terpaku dengan model ber-keypad standar. Apple menawarkan handphone dengan teknologi layar sentuh.
Apple pula yang cepat tanggap dengan perkembangan di jalur koneksi data. Pada 2007, Apple merilis seri handphone yang bisa digunakan pada koneksi data 3G.
Perkembangan dalam kecepatan koneksi data ini juga yang ikut mengubah peta handphone dunia. Apple pun tetap teguh untuk selalu menggunakan sistem operasi buatan mereka sendiri yaitu iOS.
Di era yang penuh dengan perkembangan koneksi data ini, ternyata pihak yang pertama merilis handphone dengan menggunakan sistem operasi Android justru HTC yang merilis seri Dream Slider pada 2008.
Kehadiran HTC Dream Slider ini memancing banyak produsen lain untuk membuat handphone yang mengandalkan OS Android.
2010-an
Memasuki dasawarsa kelima, dunia handphone sempat diguncang oleh demam Blackberry. Khususnya di Indonesia yang sempat menjadi pengguna terbanyak Blackberry di dunia setelah Amerika Serikat.
Indonesia pun kerap dijadikan acuan tingkat kesuksesan Blackberry baru saat dirilis ke pasaran. Karena itu, Indonesia sempat menjadi tempat launching seri terbaru dari Blackberry sebelum dijual ke berbagai negara di dunia.
Namun demikian, sejarah handphone pun mencatat jika Blackberry akhirnya tak mampu bersaing dengan handphone berbasis Android dan iOS.
Setelah sekian lama bertahan dengan model “QWERTY”, Blackberry pun mengikuti selera masyarakat yang lebih doyan dengan model layar sentuh.
Kecepatan akses data pun sudah mencapai level 4G. Dan lagi-lagi, handphone pertama yang mampu terkoneksi dalam akses data 4G ini adalah HTC.
Pabrikan asal Taiwan ini merilis seri HTC Evo yang merupakan smartphone pertama yang sudah sesuai dengan standar 4G.
Teknologi yang diusung pun kian canggih. Kamera yang dulu hanya berkualitas di bawah 1 MP, kini rata-rata handphone sudah dilengkapi dengan kamera minimal 5 MP. Bahkan sudah banyak yang menggunakan kamera di atas 12 MP.
Kemampuan prosesor yang ditanamkan dalam handphone pun terus berkembang. Termasuk kapasitas memory dan ROM yang semakin besar. Seiring kebutuhan tempat menyimpan aplikasi yang semakin tinggi.
Penutup
Demikianlah garis besar atau lini masa sejarah handphone dalam kehidupan manusia. Anda mungkin sudah menggunakan handphone berkecepatan 4,5 G dengan prosesor dan kualitas layar yang sangat bening.
Tapi, semua handphone canggih yang digunakan saat ini berawal dari sebuah benda besar dan berat di awal 1970-an.