Sejarah Mesin Pencari (Search Engine): Dari 1990 Hingga Sekarang

Kenalkah Anda dengan istilah “Coba tanya saja ke mbah Gugel”? Pasti sangat familiar dengan istilah tersebut bukan?

Rujukan para pencari informasi saat ini memang selalu mengarah kepada mesin pencari Google. Padahal, mesin pencari di internet sebenarnya bukan hanya Google.

Ada banyak mesin pencari yang tersedia di dunia maya. Jika Anda membuka tulisan ini dengan menggunakan browser Mozilla, pasti akan melihat opsi mesin pencari selain “mbah Gugel”.

Ada Yahoo dan Bing yang cukup populer di wilayah Amerika tapi kurang dikenal di Indonesia. Bahkan sebelum Google lahir, ada banyak mesin pencari yang kerap digunakan para peselancar di dunia maya.

Mesin pencari memang baru muncul seiring era internet mulai berkembang pada 1990-an. Jalur komunikasi baru ini membuka jalan baru dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Nah, seperti apa sejarah mesin pencari atau search engine ini? Berikut ulasannya.

Pondasi Sistem

Sejarah mesin pencari memang belum berlangsung lama. Baru sekitar tiga dekade ke belakang. Maklum, internet pun baru lahir pada akhir 1980-an atau awal 1990-an.

Loading...

Archie

Archie

Mesin pencari pertama yang muncul saat itu adalah Archie. Ada pula yang menyebutnya dengan Archive. Bentuknya merupakan situs berbentuk FTP yang menyediakan daftar situs yang bisa diunduh oleh mereka yang membutuhkan.

Karena kapasitas yang masih sangat terbatas, Achie hanya menyediakan nama situs saja dalam daftar yang mereka buat. Tapi untuk konten dari situs tersebut tidak ada keterangannya.

Di era ini, standar sebuah mesin pencari sudah mulai dibangun. Adalah Martijn Kojer yang membuat semacam standardisasi sebuah mesin pencari. Sistem bernama Robots ini bisa mengetahui apakah harus mengindeks atau tidak terhadap isi dari sebuah situs.

Namun demikin, para Webmaster bisa menahan robots agar tidak mengindeks situs mereka. Atau bisa hanya mengindeks beberapa halaman situs saja.

Aliweb

Aliweb - Sejarah mesin pencari

Martijn Kojer kemudian menciptakan Aliweb pada Oktober 1993. Mesin pencari ini memberi kesempatan penggunanya untuk mengunggah halaman situs yang ingin terindeks di dunia maya.

Lengkap dengan deskripsi dari halaman tersebut yang terdapat dalam meta info yang dibuat.

Altavista

Altavista

Satu tahun kemudian, Altavista muncul sebagai salah satu raksasa internet kala itu. Menyediakan fasilitas unlimited bandwith sehingga para peselancar bisa mencari informasi dengan lebih nyaman. Teknik dan sistem algoritma pencariannya pun sudah lebih maju.

Dalam perkembangannya, sistem yang dikembangan Altavista banyak yang tidak pas dengan kebutuhan masyarakat. Altavista pun justru makin ditinggalkan. Hingga akhirnya Overture mengambilalih kepemilikan Altavista pada 2003.

Yahoo

Tampilan Yahoo 1994

Overture membayar 80 juta dolar AS dalam bentuk saham dan 60 juta dolar AS dana tunai. Masih di tahun yang sama, Overture kemudian diambilalih Yahoo, sekaligus mengakhiri perjalanan Altavista di dunia maya.

Sebelum mengakusisi Overture, Yahoo sudah lama mendominasi dunia maya. Yahoo sudah aktif dalam dunia mesin pencari sejak April 1994.

Dibentuk oleh David Filo dan Jerry Yang, pada awalnya mesin pencari Yahoo hanya menyediakan data dari berbagai situs yang memang sudah banyak dikenal orang.

Para pemilik atau pengelola situs pun bisa menambahkan informasi yang dimiliki secara gratis. Namun, untuk fitur yang lengkap ada biaya yang harus dibayarkan.

Sayangnya, Yahoo kurang aktif mengembangkan sistem dalam mesin pencari milik mereka hingga kurang bisa memuaskan para peselancar dunia maya.

Lycos

Tampilan awal Lycos

Kekurangan yang dimiliki Yahoo dimanfaatkan oleh Lycos untuk menjadi salah satu mesin pencari favorit di era awal ini.

Lycos pertama muncul pada Juli 1994 dengan menyajikan sebuah katalog yang berisi 54.000 dokumen. Angka ini memang sangat kecil untuk saat ini, namun kala itu sudah termasuk besar.

Dengan terus mengembangkan sistem, Lycos pun bisa mengindeks 394.000 dokumen dalam waktu satu bulan. Angka ini bertambah menjadi 1,5 juta dokumen pada Januari 1995.

Pada November 1996, Lycos bahkan sudah mampu mengidentifikasi lebih dari 60 juta dokumen. Kemampuan terbesar dari seluruh mesin pencari yang ada saat itu.

Kelahiran Google

Namun, perkembangan pesat yang dimiliki Lycos akhirnya harus tertahan oleh satu raksasa internet bernama Google.

Tampilan Google 1998

Sistem yang dikembangkan Google relatif berbeda dengan para pendahulunya. Inilah yang membuat Google bisa melejit dengan cepat sebagai mesin pencari favorit sejak mulai dibuat pada Januari 1996.

Bermula dari BackRub

Adalah Larry Page dan Sergey Brin yang memulai pondasi mesin pencari dengan menggunakan sistem BackRub. Sistem ini mengandalkan backlink sebagai alat pemeringkatan.

Google pun membuat ranking setiap halaman situs berdasarkan penyebutan situs tersebut di situs-situs yang lain.

Ranking yang diraih sebuah situs akan bergantung dari sebanyak apa orang yang terhubung dengan situs tersebut.

Semakin banyak orang yang terhubung dengan situs tersebut, maka akan semakin tinggi ranking yang didapat. Dalam hal ini, kredibilitas situs tersebut juga ikut mendukung rangking yang diperoleh.

Sejarah mesin pencari mencatat Google sendiri baru resmi diluncurkan pada 1998. Setelah semua sistem yang dirancang dinilai sudah layak tampil. Meski pada saat itu orang-orang belum terlalu peduli dengan PageRank.

Kemampuan Google dalam merancang mesin pencari yang canggih membuat pihak lain tertarik bekerja sama. Pada 1999, AOL pun menjadi mitra pertama Google.

MSN

Tampilan MSN 1998

Di akhir dekade ini sebenarnya sempat muncul MSN yang coba menyaingi Google. Mereka mengandalkan sistem yang dikembangkan Overture, Looksmart, dan Inktomi.

Namun perkembangannya tak mampu sepesat Google. Hingga akhirnya Netscape membeli MSN pada awal 1998. Pada November 1998, giliran AOL yang mengakuisisi Netscape senilai 4,5 miliar dolar AS.

Milennial Kedua

Memasuki millenial baru, perusahaan yang mau berkecimpung dalam mengembangkan teknologi dan sistem di mesin pencari makin berkurang.

Kondisi ini membuat Google makin menggurita. Berkat sistem yang dikembangkan, Google muncul menjadi mesin pencari paling kuat dan disukai banyak orang.

Kekuatan Google bahkan membuat Yahoo mengambil satu putusan penting. Mereka menjadikan Google sebagai mitra dalam mesin pencari.

Ini merupakan salah satu catatan penting dalam sejarah mesin pencari. Yahoo yang sempat begitu kuat, akhirnya harus mengakui keunggulan teknik algoritma yang dikembangkan dan terus diperbarui oleh Google.

Salah satu keunggulan Google yang tak dimiliki kompetitornya adalah ketika mulai meluncurkan Adsense pada sekitar 2003. Ini menjadi sumber pemasukan masif bagi Google. Sekaligus dibutuhkan oleh para pengelola situs di dunia maya.

Bing

Tampilan awal Bing

Sekitar pertengahan 2009, Microsoft merilis mesin pencari yang diberi nama Bing.

Ini sebenarnya hanya perbaikan dari sistem lama yang mereka miliki. Kemudian di-rebranding untuk lebih menarik minat publik.

Di Amerika Serikat, Bing termasuk mesin pencari yang disukai karena memang ada sejumlah fitur yang cocok bagi masyarakat di sana.

Namun di luar Amerika, Bing kurang populer dan masih kalah gaung dari Google.

Social Search Engine

Orang Indonesia pun sebenarnya punya kemampuan untuk mengembangkan sebuah mesin pencari yang cocok dengan kondisi di dalam negeri. Salah satunya adalah Geevv.com. Mesin pencari ini buatan seorang mahasiswi Universitas Indonesia bernama Azka A.Silmi.

Tampilan Geevv 2017

Dibuat pada 2016, Geevv bukan sebuah mesin pencari biasa. Karena punya tujuan untuk menghimpun dana yang nantinya akan digunakan untuk kegiatan sosial. Dari setiap kata yang diketik di Geevv otomatis dikonversi menjadi 10 rupiah.

Pada awalnya, dana sosial itu berasal dari investasi. Setelah Geevv makin banyak digunakan, maka donasi akan diambil dari pendapatan iklan yang jumlahnya mencapai 80 persen.

Program sosial yang dibantu Geevv antara lain kesehatan, pendudukan, dan pengentasan kemiskinan.

Untuk menjalankan proyek ini, Azma tak bekerja sendirian. Dia dibantu oleh:

  • Andika Deni Prasetya
  • Hana B. Adiningsih (blog writer)
  • Janu Prasetya (social media & content manager)
  • Ichlas (admin)
  • Silih Mulyadi (social project management).

Meski sejatinya Geevv tidak 100 persen murni mesin pencari buatan anak bangsa, tapi misi yang dibawa tetap harus didukung.

Jika startup ini bisa berkembang, akan makin banyak dana yang terkumpul untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan.

Penutup

Mungkin bagi sebagian pembaca, nama-nama mesin pencari dalam tulisan ini terasa sangat asing. Terlebih sebagian besar dari mereka kini memang hanya tinggal nama.

Bagaimanapun, mereka sudah menjadi bagian dan tercatat dalam sejarah mesin pencari.

Menjadi bukti bahwa selain Google, ada banyak mesin pencari yang sempat bertebaran di dunia maya. Meski sekarang mereka memang hanya tinggal nama.

Loading...

Artikel Terkait: