Sejak generasi pertama kamera mirrorless diluncurkan pada 2008, publik sudah langsung dibuat penasaran. Apalagi ketika mengetahui kemampuan kamera mirrorless bisa dibilang sejajar dengan kamera DSLR.
Bahkan kemampuan sejumlah DSLR entry level, sudah banyak yang disalip oleh kamera mirrorless. Keren, bukan?
Sayangnya, banyak kamera mirrorless yang tersedia di pasaran. Masing-masing kamera mirrorless diklaim punya kelebihan yang tidak dimiliki pesaingnya. Hal ini mungkin saja membuat Anda bingung.
Untuk membantu Anda mendapatkan kamera mirrorless yang tepat, kami telah memilih 10 kamera mirrorless terbaik 2019. Berikut perbandingan dan ulasan kesepuluh kamera tersebut, lengkap dengan tips membeli bagi pemula.
Perbandingan Kamera Mirrorless Terbaik
Gambar | Kamera Mirrorless | Ukuran Sensor | ISO | Harga (Rp) |
---|---|---|---|---|
Sony Alpha A9 | Full Frame | 100-51200 | 76,4 jutaan | |
Sony Alpha A7R II | Full-Frame | 100-102400 | 38,5 jutaan | |
Panasonic Lumix GH5 | Micro Four Thirds | 200-25600 | 34,5 jutaan | |
Fujifilm X-T2 | APS-C | 200 -12800 | 25,3 jutaan | |
Canon EOS M5 | APS-C | 100-25600 | 17,3 jutaan | |
Samsung NX3000 | APS-C | 100-25600 | 10,4 jutaan | |
Sony Alpha A6000 | APS-C | 100-25600 | 8,6 jutaan | |
Fujifilm X-A2 | APS-C | 200-6400 | 7,9 jutaan | |
Sony Alpha A5100 | APS-C | 100-25600 | 7,3 jutaan | |
Canon EOS M10 | APS-C | 100-12800 | 5,9 jutaan |
Ulasan Kamera Mirrorles
1. Sony Alpha A9
Ketika kamera mirrorless pertama dibuat, tujuan utamanya adalah melahirkan sebuah kamera digital yang simpel dan ringkas. Sehingga mudah untuk dibawa dan tidak seberat kamera DSLR. Namun, rupanya ada pengecualian untuk kamera mirrorless Sony Alpha A9.
Dari desainnya sendiri, terasa nuansa DSLR. Bisa dilihat dari handgrip yang melengkung laiknya DLSR, sangat ergonomis. Bukan lurus seperti kamera mirrorless yang lain.
Selain itu, salah satu kamera mirrorless terbaik ini juga dilengkapi dengan tombol dan fitur yang superlengkap. Tersedia dual slot SD card yang kompatibel dengan UHS-II. Juga terdapat ethernet port yang berguna untuk memindahkan file dalam jumlah banyak ke komputer secara cepat dan mudah.
Soal kemampuan, tidak perlu ditanyakan lagi. Kamera dengan sensor full frame dan dibanderol Rp 76 jutaan ini menghasilkan gambar dengan resolusi 24,2 megapiksel.
Sony Alpha A9 juga bisa jadi andalan saat memotret olahraga, karena mampu merekam gambar dengan kecepatan 20 frame per detik. Objek yang bergerak sangat cepat pun bisa dibikin “beku” dengan shutter speed mencapai 1/32.000 detik.
Untuk merekam video, kualitas gambarnya mencapai 4K dengan resolusi 3.840 x 2.160 piksel. Namun, karena Sony Alpha A9 lebih didesain untuk memotret, fitur untuk videonya memang kurang lengkap. Hanya ada mode Slow and Quick Motion yang direkam dalam kualitas High Definition (HD).
2. Sony Alpha A7R II
Jika Anda ingin mendapatkan kamera mirrorless dengan sensor fullframe tapi dengan harga yang sedikit miring, bisa mengalihkan pandangan ke Sony Alpha A7R II. Harganya hanya separuh dari Sony Alpha A9. Namun dengan kemampuan yang tidak kalah jauh.
Sony Alpha A7R II menggunakan 35mm Exmor R CMOS sensor yang menghasilkan gambar dengan resolusi 24 megapiksel. Kualitas gambar yang dihasilkan saat menggunakan ISO 100 cukup mirip dengan foto yang dihasilkan Nikon D750.
Untuk mendukung hasil yang maksimal, kamera ini sudah dilengkapi dengan 5-axis in-body image stabilization. Fitur ini akan membantu Anda ketika memotret sambil bergerak. Goncangan kamera bisa diredam dengan maksimal berkat keberadaan fitur ini.
Kamera ini juga sudah menggunakan teknologi EVF atau electronic view finder. Jadi Anda bisa mengintip objek yang akan difoto dengan kondisi sesuai aslinya. Sayangnya, fitur ini cukup menguras daya baterai kamera.
Saat EVF diaktifkan, Anda hanya bisa mengambil gambar maksimal 270 kali. Jadi kurang cocok untuk para fotografer yang butuh kamera yang bisa dipakai seharian tanpa mengganti baterai.
Selain itu, kamera ini tidak punya kemampuan untuk mengambil gambar secepat Alpha A9. Maksimal shutter speed hanya mampu mencapai 5 frame per detik saja. Jadi kurang andal untuk dipakai memotret aktivitas olahraga.
3. Panasonic Lumix GH5
Anda membutuhkan kamera mirrorless terbaik yang andal untuk mengambil video? Panasonic Lumix GH5 tampaknya bisa menjawab kebutuhan Anda. Karena GH5 mampu memberikan kualitas video 4K pada kecepatan 60 fps. Bahkan jika Anda menurunkannya hingga 1080K maka kecepatannya bisa mencapai 180 fps.
Namun demikian, Lumix GH5 tak hanya andal dipakai merekam video. Untuk memotret gambar tidak bergerak pun cukup mumpuni. Kamera ini diperkuat sensor Micro Four Thirds dengan kapasitas 20,3 megapiksel.
Untuk mendukung proses pemotretan, GH5 juga dilengkapi dengan 5-axis in-body image stabilization. Sehingga ketika Anda memaksimalkan kecepatan 9 frame per detik dari kamera ini akan terhindar dari hasil yang blur akibat goncangan saat dipegang.
Untuk urusan koneksi, kamera seharga 34 jutaan ini ini menyediakan banyak opsi. Anda bisa menggunakan jaringan Wifi 5GHz atau Bluetooth versi 4.2. Bahkan sudah disediakan soket full-size HDMI untuk mentransfer file dengan resolusi tinggi.
Untuk seri ini juga sudah ada pengembangan teknologi khas Panasonic, yaitu sistem autofokus Depth From Defocus (DFD). Teknologi ini sangat membantu dalam mendapatkan fokus yang diinginkan sehingga fokus yang dihasilkan pun lebih akurat.
Teknologi DFD tak hanya membantu Anda saat memotret objek bergerak agar bisa tajam dan akurat. Tapi juga mampu meningkatkan kecepatan fokus dari kamera ini.
Saat Anda menekan tombol shutter, maka hanya dibutuhkan waktu 0,1 detik saja agar gambar yang diinginkan bisa terekam dengan baik.
4. Fujifilm X-T2
Fujifilm X-T2 merupakan hasil pengembangan dari generasi sebelumnya X-T1. Seperti peningkatan performa sensor X-Trans CMOS III APS-C. Di versi sebelumnya gambar yang dihasilkan hanya 16,3 megapiksel, di X-T2 kemampuannya meningkat menjadi 24,3 megapiksel.
Kemampuan autofokus kamera yang dibanderol Rp 25 jutaan ini juga sudah lebih meningkat dibanding generasi sebelumnya. Fujifilm X-T2 punya 169 phase-detection points yang bisa menyasar objek dengan tepat dan akurat.
Untuk mendapatkan performa maksimal dari sistem autofokus yang dikembangkan pada kamera ini, Fujifilm menggunakan sistem pengaturan AF-C terbaru. Sistem ini banyak dijumpai di kamera-kamera DSLR. Membuat Anda bisa memprediksi pergerakan dari objek foto yang direspon dengan baik oleh kamere.
Peningkatan lain yang dilakukan adalah dari sisi view finder. Jendela intip elektronik yang disediakan memang masih menggunakan layar 2,36 juta dot OLED, tapi X-T2 jauh lebih terang. Punya kapasitas 500cdm/2 berbanding dengan 250cdm/2 pada X-T1.
Untuk pengambilan gambar video, kualitas yang dihasilkan sudah mencapai 4K dengan kecepatan 30 fps. Kecepatan pengambilan foto pun cukup meyakinkan. Anda bisa memilih antara 8 fps dengan menggunakan sistem AF, lalu menurun menjadi 5 fps jika menggunakan fitur Live View.
Sementara dalam hal penyimpan hasil pemotretan, terdapat dua slot kartu SDHC yang mampu menyimpan hingga ratusan foto beresolusi tinggi.
5. Canon EOS M5
Canon EOS M5 memiliki desain dengan rasa DSLR yang cukup kental. Handgrip memiliki lengkungan ergonomis khas DSLR. Selain itu, posisi viewfinder tepat berada di tengah body kamera.
Inilah salah satu kamera mirrorless terbaik yang menjanjikan banyak hal. Sensor APS-C CMOS yang ditanamkan pada kamera ini sanggup menghasilkan gambar dengan ketajaman 24,3 megapiksel.
Sama persis dengan kemampuan yang dimiliki Canon EOS 80D, tapi dengan tubuh yang lebih ramping dan bobot yang jauh lebih ringan.
Kerja sensor tersebut makin mantap berkat dukungan prosesor DIGIC 7 yang merupakan teknologi khas Canon. Sehingga kamera seharga Rp 17 jutaan ini memiliki 49 titik autofokus yang bisa menyasar nyaris ke semua bagian frame.
Ditambah dengan Dual Pixel AF yang membuat EOS M5 ini mampu merekam gambar dengan kecepatan 7 fps dengan menggunakan continuos AF. Keberadaan Dual Pixel AF ini menjadi jaminan bahwa setiap foto yang Anda ambil akan selalu tajam. Meskipun objek yang disasar selalu bergerak karena teknologi ini mampu mendapatkan fokus secara cepat.
Kemampuan fokus yang andal ini berlaku baik saat menggunakan kamera untuk memotret maupun merekam video. Kemudahan lain dari EOS M5 adalah LCD yang sudah mengadopsi teknologi layar sentuh. Layar berukuran 3,2 inci bahkan bisa berfungsi untuk mengatur titik mana yang akan dijadikan fokus.
6. Samsung NX3000
Jika Anda penggemar kamera dengan desain retro atau jadul, Samsung NX3000 ini bisa dipertimbangkan. Desainnya benar-benar vintage dan terkesan kaku. Aksen logam di bagian atas dan bawah semakin menguatkan desain retro yang diusung kamera ini.
Meski demikian, soal kemampuan dan isi dari kamera seharga Rp 10,4 jutaan ini tentu saja tetap dipenuhi dengan teknologi kekinian. Seperti menggunakan sensor APS-C CMOS berkemampuan 20,3 megapiksel. Sensor ini mampu menangkap gambar tetap tajam dalam kadar cahaya yang rendah.
Untuk merekam objek bergerak kamera ini pun masih cukup responsif. Kemampuan merekam gambarnya mencapai 5 fps. Sementara kecepatan shutter speed maksimal hingga ¼.000 detik.
Untuk Anda yang doyan melakukan swafoto (selfie), Samsung NX3000 bisa jadi andalan. Layar LCD kamera ini bisa dilipat ke atas sehingga bisa mengontrol posisi Anda dengan presisi sebelum melakukan swafoto. Tapi sayang, layar LCD ini hanya bisa dilipat satu arah saja.
Kemampuan merekam video pun bisa diandalkan. NX3000 mampu merekam video dengan resolusi 1080p Full HD pada frame rate 30 fps.
Samsung juga menyediakan satu aplikasi yang bisa diunduh ke ponsel Anda. Aplikasi bernama Remote Viewfinder Pro ini akan menjadikan ponsel Anda sebagai remote.
Bisa digunakan untuk mengatur semua hal yang ada di kamera ini. Termasuk untuk mengambil gambar dari jarak sekitar 10 meter.
7. Sony Alpha A6000
Bisa dibilang, Sony Alpha A6000 masuk dalam golongan middle-end dari kamera mirrorless terbaik produksi Sony. Berada di pertengahan karena harganya berada di area 8-10 juta rupiah. Tapi kemampuan yang dimiliki melebihi harga yang ditawarkan.
Kecepatan kamera ini dalam mendapatkan fokus dari objek termasuk cepat di kelasnya. Hal ini bisa terjadi karena A6000 memiliki 170 phase detection yang mencakup nyaris seluruh area frame. Dengan kemampuan ini, A6000 bisa dimaksimalkan kecepatannya hingga 11 fps.
Untuk menghasilkan gambar yang tajam dan penuh warna, dilakukan kombinasi yang tepat antara prosesor dengan sensor. A6000 menggunakan sensor APS-C-sized Exmor APS HD CMOS dan prosesor Bionz X. Kombinasi ini menghasilkan foto yang jernih dan beresolusi tinggi, hingga 24,3 megapiksel.
Urusan merekam video pun tak kalah mumpuni. Kamera mirrorless terlaris di Amazon ini bisa merekam video dengan kualitas 1080p Full HD pada frame rate 60 fps. Untuk memindahkan data video, disediakan slot HDMI tipe D yang menjamin pemindahan hasil rekaman tidak akan mengubah kondisi aslinya.
Dengan bobot yang ringan dan desain yang simpel, Sony A6000 cenderung jadi favorit para traveler. Karena bisa ringkas dibawa dan dimasukkan ke dalam tas. Apalagi sudah disediakan hot shoe untuk menaruh flash saat kondisi cahaya kurang memungkinkan.
8. Fujifilm X-A2
Jangan terlalu terkecoh dengan statusnya yang masuk dalam kelas entry level. Apalagi jika melihat sensor yang dimiliki kamera ini hanya menghasilkan gambar dengan resolusi 16,3 megapiksel. Namun Fujifilm mengganti kekurangan tersebut dengan sejumlah kelebihan.
Fujifilm X-A2 punya kemampuan autofokus yang cukup cepat. Kamera ini juga memiliki fitur eye detection AF. Dengan demikian, kamera akan selalu tepat mengarahkan fokus kepada mata yang menjadi objek foto. Anda pun bisa memilih untuk fokus ke mata kanan atau mata kiri melalui layar LCD.
Tak hanya itu, Fujifilm A-X2 punya respons yang sangat cepat. Saat baru dinyalakan, kamera ini hanya butuh waktu 0,5 detik untuk bisa berfungsi sepenuhnya. Lalu respons saat tombol shutter ditekan jari hanya berkisar 0,05 detik. Sangat responsif untuk ukuran kamera mirrorless entry level.
Sensor APS-C CMOS yang terdapat pada kamera seharga Rp 7,9 jutaan ini ketika dipadukan dengan prosesor EXR mampu menghasilkan foto yang jernih. Bahkan noise muncul saat dipasang pada ISO tinggi seperti ISO 3200 termasuk rendah.
Memindahkan hasil foto dari kamera ini pun cukup mudah. Karena sudah tersedia fitur Wifi yang bisa menghubungan kamera dengan gawai lain tanpa kabel.
Anda bisa memilih foto yang akan dipindahkan melalui gawai yang sudah terhubung. Maksimal pemindahan file dalam sekali proses adalah 30 foto atau 2 GB.
9. Sony Alpha A5100
Urusan kecepatan fokus, kamera mirrorless buatan Sony memang bisa diandalkan. Seperti halnya Sony Alpha A5100 ini. Salah satu kamera mirrorless terbaik ini memiliki 179 AF points yang akan memudahkan proses pencarian fokus dari objek foto.
Total AF points yang dimiliki A5100 hampir mencakup seluruh area frame. Karena itulah, kamera ini bisa dengan cepat mendapatkan fokus. Hanya butuh sekitar 0,07 detik saja untuk mendapatkan fokus.
Urusan kualitas gambar pun bisa dipercaya. Karena Sony Alpha A5100 memiliki sensor Exmor APS-C CMOS dengan resolusi 24,3 megapiksel. Ditambah prosesor sekelas Bionz X, Anda akan mendapatkan foto yang jernih dan tajam di area yang diinginkan.
Berkat kecepatan fokus yang mumpuni, Alpha A5100 sangat mudah dipakai untuk merekam video. Anda dapat membuat video dengan kualitas Full HD 1920×1080 dengan mode cinematic pada frame rate 24p. Selain itu, Anda juga bisa merekam video dengan objek bergerak cepat memakai frame rate 60p.
Daya tahan baterai sudah mencukupi. Karena satu baterai terisi penuh bisa digunakan untuk mengambil 400 kali foto. Tentu saja, jika Anda banyak menggunakan fitur yang melengkapi kamera ini, baterai pun akan lebih cepat habis dayanya.
Dengan semua kelebihan yang dimiliki Alpha A5100, yang setara dengan sebagian DSLR, Anda tidak repot saat membawanya bepergian. Tak hanya itu, dengan desain yang ramping dan ergonomis, kamera seharga 7 jutaan ini akan menjadi teman yang tepat untuk teman traveling.
10. Canon EOS M10
Produk lain dari Canon yang masuk jajaran kamera mirrorles terbaik kami adalah Canon EOS M10. Desainnya yang sangat simpel sering dikira orang sebagai kamera saku. Padahal, kemampuannya jelas jauh di atas kamera saku, karena lebih dekat dengan DSLR.
Kamera dengan kekuatan 18 megapiksel berkat sensor APS-C CMOS ini didukung dengan prosesor berteknologi khas Canon, Digic 6. Mampu menghasilkan foto yang jernih, detail, dan penuh warna meski berada dalam kondisi cahaya yang kurang. Range ISO dari kamera ini antara 100-12.800.
Mengenai fokus, EOS M10 menggunakan teknologi Canon’s Hybrid CMOS AF II autofocus system. Teknologi ini menyediakan 49 titik fokus yang mencakup hampir di semua area frame. Mempercepat proses face detection dan object tracking sehingga fokus bisa lebih mudah didapat.
Guna mempermudah penggunaan, kamera seharga Rp 5,9 jutaan ini dilengkapi dengan layar LCD yang bisa dilipat ke atas. Layar LCD pada EOS M10 juga sudah menerapkan teknologi touch screen yang membantu Anda dalam mengoperasikan kamera ini. Dari mulai mengatur setelan kamera hingga memeriksa hasil pemotretan.
Menghubungkan kamera mirrorless ini dengan gawai atau alat yang lain pun sangat mudah. Anda bisa menggunakan koneksi Wifi dengan built-in NFC (Near Field Communication).
Bahkan Anda bisa menggunakan ponsel atau gawai lainnya sebagai remote. Tinggal unduh aplikasi yang dibutuhkan, Anda pun bisa mengoperasikan kamera ini bahkan dengan nyaris tanpa menyentuhnya.
Tips Membeli Kamera Mirrorless untuk Pemula
Kamera mirrorless memang punya daya tarik tersendiri. Bentuknya yang ringkas dan bobotnya yang ringan, membuat para pehobi fotografi mulai melirik jenis kamera ini. Apalagi kemampuannya pun tak kalah dari DSLR. Bahkan ada yang melebihi sebagian dari DSLR yang ada di pasaran.
Keistimewaan yang dimiliki kamera mirrorless bahkan sanggup membuat seorang pakar fotografi sekelas Darwis Triadi pun tak tahan untuk mencobanya.
Namun, Anda tidak boleh buru-buru membeli kamera mirrorless ini. Apalagi jika yang disasar adalah sekelas Sony Alpha A9 yang harganya lebih mahal dari satu buah motor Kawasaki Ninja 250 cc.
Karena itu, baca dan pahami tips-tips berikut ini agar Anda tidak salah beli dan kecewa.
1. Ketahui Kebutuhan Anda
Poin ini sangat penting untuk Anda pahami. Sebelum membeli, pastikan Anda sudah tahu tujuan memiliki kamera mirrorless. Apakah hanya sekadar untuk memotret aktivitas sehari-hari atau memang punya niat memperdalam ilmu fotografi?
Tujuan ini nantinya akan menentukan jenis kamera mirrorless yang dibeli. Jika memang Anda ingin memperdalam dan meningkatkan kemampuan fotografi, carilah kamera mirrorless dengan kemampuan middle-end ke atas.
Harganya memang bisa bikin tabungan Anda terkuras habis. Tapi Anda pasti akan lebih puas dengan pengalaman yang didapat saat menggunakan kamera mirrorless tersebut.
Mengapa? Karena kamera mirrorless seperti ini sudah dilengkapi dengan fitur yang bisa membantu Anda menjadi fotografer andal.
2. Pilih Kamera Mirrorless dengan Lensa Kit
Jika Anda masih pemula di dunia fotografi ada baiknya membeli kamera mirrorless dengan lensa kit. Setidaknya Anda tidak akan dibuat bingung mencari lensa yang tepat sebagai pasangan bagi kamera mirrorless terbaik yang ingin dibeli.
Ada berbagai ukuran lensa yang disediakan sebagai bagian dari kamera saat dibeli. Biasanya punya cakupan luas seperti 50-85 atau 50-135. Lensa ini sudah mampu memenuhi kebutuhan Anda sebagai seorang pemula.
Berbeda dengan Anda yang sudah lebih paham dunia fotografi. Sebaiknya membeli kamera mirrorless secara body only. Karena mereka yang sudah bergelut di dunia fotografi umumnya sudah memiliki kamera dan lensa yang lain.
Kalaupun ada yang harus dibeli adalah adapter yang harganya jauh lebih murah dari sebuah lensa khusus mirrorless sehingga Anda bisa lebih hemat.
3. Perhatikan Fitur
Pastikan Anda mengetahui fitur-fitur yang disediakan kamera mirrorless yang akan dibeli. Fitur yang wajib Anda kenali adalah:
- sensor yang dimiliki
- kemampuan shutter speed
- kecepatan autofokus
- range ISO yang lebar
Sensor yang dimiliki kamera akan menentukan besaran foto yang bisa diambil oleh kamera. Untuk shutter speed minimal 1/30 yang merupakan batas paling rendah untuk memotret objek bergerak.
Kecepatan autofokus juga penting agar Anda tidak dibuat kesal karena kamera tak kunjung terfokus kepada objek foto. Sementara itu, range ISO yang lebar bakal membantu Anda mendapatkan gambar yang tetap jernih meski kurang pencahayaan.
Selain fitur wajib, ada juga sejumlah fitur tambahan seperti koneksi Wifi, aplikasi, atau LCD yang bisa dilipat. Semua fitur tambahan ini prinsipnya adalah membantu Anda dalam mengoperasikan kamera. Tapi bisa diabaikan jika Anda tidak menggunakannya.
4. Perhatikan Kualitas Video
Seperti halnya kamera DSLR, sebuah kamera mirrorless terbaik pun harus mampu merekam video dengan kualitas tinggi. Setidaknya bisa merekam video dengan resolusi Full HD 1920 x 1080.
Apalagi kita sekarang sedang berada di era video blogger (vlogger). Keberadaan kamera mirrorless sangat membantu aktivitas para vlogger. Karena kamera ini lebih mudah dioperasikan dan ringan saat dibawa.
Untuk itu, kualitas rekaman video harus Anda perhatikan. Terutama kemampuannya dalam mendapatkan fokus secara cepat. Dengan demikian, video yang Anda rekam hasilnya selalu tajam dengan fokus yang akurat.
5. Dapatkan Garansi Resmi
Kamera mirrorless yang Anda beli harus dilengkapi dengan kartu garansi. Ini akan menjadi jaminan bahwa kamera mirrorless yang dibeli bukanlah produk abal-abal.
Tak hanya itu, garansi akan membantu Anda juga ketika kamera mengalami masalah. Biasanya garansi diberikan selama satu tahun. Untuk beberapa merek, ada yang memberi opsi garansi tambahan dengan membayar dalam jumlah tertentu.
Pastikan juga yang didapat adalah garansi resmi dari pabrik, bukan sekadar garansi distributor atau toko. Dengan demikian, ketika ada masalah dan masih berada di masa garansi, Anda tidak akan dibuat bingung karena harus mengeluarkan dana tambahan untuk memperbaiki kamera yang rusak.
6. Baca Ulasan Online atau Tanya Teman
Pengalaman adalah guru yang terbaik. Tapi tidak harus dari pengalaman sendiri. Belajar dari pengalaman orang lain juga tetap merupakan guru yang terbaik.
Jadi, sebelum Anda memutuskan untuk membeli sebuah kamera mirrorless, sebaiknya membaca dulu ulasan (review) produk tersebut yang banyak tersebar di dunia maya.
Jika memungkinkan, bacalah ulasan yang ditulis oleh pemakai, karena biasanya akan menceritakan apa adanya dari kamera tersebut.
Berbeda dengan ulasan dari produsen yang selalu menceritakan soal kelebihan dari kamera tersebut. Membaca ulasan atau bertanya kepada teman yang punya pengalaman memakai kamera yang sejenis akan memberi Anda gambaran yang persis soal kamera mirrorless terbaik yang Anda butuhkan.
7. Budget Anda
Last but not least. Pastikan Anda menyiapkan budget yang sesuai dengan harga jual kamera yang diinginkan. Kalau memang saat ini dana yang terkumpul belum mencukupi, Anda bisa menambahnya dengan menyisihkan dari pendapatan.
Bisa juga dengan cara mencicil, seperti yang banyak disediakan oleh sejumlah lembaga keuangan. Tapi pastikan Anda bisa selalu membayar cicilan tepat waktu.
Dengan begitu, Anda tidak terlibat masalah dengan debt collector yang ujungnya bisa membuat Anda harus menyerahkan kamera mirrorless yang Anda miliki.
Penutup
Bagaimanapun, kamera mirrorless punya kelebihan dan kekurangan dibanding kamera DSLR. Akhirnya semua akan berujung kepada selera pribadi masing-masing.
Satu hal yang pasti, karena harga yang tidak bisa dibilang murah, jadikan kamera mirrorless terbaik yang Anda beli sebagai sebuah investasi.
Rekomendasi Produk Lain:
Dengan demikian, Anda bisa mendapat penghasilan tambahan dari hobi memotret Anda. Bukan sekadar membuang uang yang tidak akan memberikan timbal balik positif bagi Anda.