Foldertekno.com – JAKARTA – Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan larangan sementara terhadap wadah X di area negara tersebut. Keputusan ini diambil setelahnya perseteruannya dengan direktur utama sistem tersebut, Elon Musk yang menuduh Maduro melakukan kecurangan pemilu.
Dalam pidato yang mana disiarkan di area televisi pada Kamis (8/8/2024) Maduro menuduh taipan teknologi yang disebutkan dengan beberapa tuduhan. Tindakan Musk disebut menghasut kebencian, fasisme, memicu pertempuran saudara dan juga kematian, juga melakukan konfrontasi antarwarga Venezuela.
“Musk melanggar hukum nasional,” kata Maduro dilansir Russia Times, Hari Sabtu (10/8/2024).
Sang pemimpin mengaku sudah melakukan penandatanganan resolusi yang dimaksud disampaikan oleh Komisi Pertelekomunikasian Nasional untuk melarang jaringan media sosial yang dimaksud selama sepuluhan hari.
“Biarkan rencana dalam media sosial untuk menyebarkan kekerasan, kebencian pada Venezuela dari luar negeri berakhir,” tulis Maduro pada sebuah unggahan terpisah pada X.
Musk pun mengolok-olok Maduro pada sistem yang dimaksud juga berjanji akan membakar kumisnya dari luar angkasa. Perseteruan antara pemimpin Venezuela dan juga miliarder yang disebutkan dimulai setelahnya pemilihan presiden dalam negara itu bulan lalu seusai Maduro dinyatakan sebagai pemenang. Menurut badan pemilihan umum negara itu, Maduro mengungguli sekitar 52% suara, sementara kandidat oposisi Edmundo Gonzalez memperoleh 43%.
Pihak oposisi menolak hasil tersebut, dengan alasan tidak ada sesuai dengan penghitungan internal partai. Para pendukung partai oposisi, termasuk AS, menolak untuk mengakui kemenangan Maduro. Namun, negara-negara lain seperti China lalu Rusia telah lama mengucapkan selamat untuk pemimpin Venezuela yang disebutkan menghadapi terpilihnya kembali.
Musk menggalang kritik terhadap Maduro dengan menyebutnya sebagai diktator lalu menuduhnya melakukan kecurangan pilpres besar-besaran. “Rakyat Venezuela sudah ada cukup muak dengan badut ini,” ujar Musk menyatakan dukungan untuk oposisi.
Ucapan itu mendapat tanggapan keras dari presiden Venezuela dengan mengecam taipan yang disebutkan oleh sebab itu diduga mencoba melakukan kudeta juga menantangnya untuk berkelahi – sebuah tantangan yang digunakan diterima Musk.
Larangan sementara terhadap X ini diberlakukan setelahnya Maduro mengklaim telah dilakukan menghapus perangkat lunak WhatsApp dari ponselnya, dengan alasan bahwa program yang dimaksud digunakan untuk mengancam Venezuela lalu memata-matai rakyatnya. Dia juga mengklaim bahwa TikTok lalu Instagram digunakan untuk memasarkan kebencian lalu berjanji akan mengatur penggunaannya.
Maduro akan menjalani masa jabatan ketiga berturut-turut selama enam tahun, setelahnya pertama kali menjabat pada tahun 2013 setelahnya kematian Presiden Hugo Chavez. Pemilihan ulang Maduro sebelumnya, pada tahun 2018, juga ditolak oleh AS, dengan dengan Uni Eropa juga beberapa negara Amerika Latin lainnya.