Foldertekno.com – JAKARTA – Elon Musk sedang mencari seseorang untuk berpura-pura menjadi robot lalu berjalan sepanjang hari.Miliarder teknologi yang disebutkan bersedia membayar sekitar Rp1,54 miliar per tahun demi pekerjaan yang mana dirancang untuk melatih robot humanoid Tesla, Optimus .
The Sun melansir, Kamis (22/8/2024) lowongan pekerjaan ini muncul dalam situs web Tesla dengan judul “data collection operator.” Deskripsi pekerjaan yang dimaksud mengungkapkan bahwa rekrutan harus berjalan di tempat rute uji yang telah terjadi ditentukan setiap hari untuk pengumpulan data. Mereka diharapkan untuk bergerak selama lebih banyak dari tujuh jam setiap shift sambil mengakibatkan beban hingga 13,6 kilogram.
Tugas lain yang tersebut tercantum termasuk mengenakan serta mengoperasikan setelan motion capture lalu headset VR untuk waktu yang lama. Padahal perangkat yang disebutkan dapat menyebabkan gejala “VR sickness.” Selain itu, pelamar juga harus mempunyai tinggi badan antara 170 cm hingga 180 cm.
Tesla dilaporkan telah merekrut tambahan dari 50 orang untuk melatih Optimus, yang dimaksud akan diproduksi secara massal pada 2026 mendatang.
“Ambisi Tesla mempunyai robot humanoid yang digunakan benar-benar berguna pada produksi terbatas untuk penyelenggaraan internal Tesla tahun depan serta semoga produksi massal untuk perusahaan lain pada 2026,” tweet Musk pada bulan Juli lalu. Sejak diinformasikan pada 2021, memang sebenarnya sudah ada beberapa versi Optimus.
Pada akhir tahun lalu, sebuah video menunjukkan robot yang dimaksud mampu mengambil, memegang, kemudian meletakkan telur tanpa memecahkannya.
Optimus bahkan mampu melakukan yoga. Musk berharap Optimus akan menyebabkan manusia ke di masa depan yang mana berkelimpahan, masa depan pada mana tidak ada ada kemiskinan juga manusia dapat miliki apapun yang tersebut diinginkan di hal barang lalu layanan.
Namun, Musk juga memberi peringatan tentang perkembangan sifat humanoid pada dasarnya mengejar manusia ke mana saja. “Ini adalah sesuatu yang tersebut harus kita waspadai,” katanya di tempat Teknologi AI Safety Summit tahun lalu.
“Jika robot mampu mengikuti Anda ke mana saja, bagaimana apabila suatu hari mereka mendapat pembaruan perangkat lunak, dan juga mereka tidaklah lagi bersahabat?”