Foldertekno.com – JAKARTA – Monopoli menjadi salah satu permainan papan paling populer di area dunia. Di balik kegembiraan memainkannya ada sebuah kritik terhadap orang kaya di permainan ini.
Permainan Monopoli ternyata bermula sebagai kritik terhadap tuan tanah yang tersebut rakus lalu praktik kapitalisme. Greek Reporter melansir, Hari Senin (14/10/2024) penciptanya, Elizabeth Magie mengkritisi para orang kaya pada awal 1900-an.
Orang-orang kaya yang tersebut Magie maksud terdiri menghadapi bankir serta investor, seperti John D. Rockefeller, Cornelius Vanderbilt, lalu Andrew Carnegie. Permainan yang dimaksud mengadaptasi para tokoh berpengaruh pada awal abad ke-20 yang dimaksud diklaim sebagai “The Landlord’s Game”. Ia pun mematenkannya pada 1904.
Dia tidak ada tahu bahwa di beberapa dekade mendatang permainan papannya akan berubah menjadi sesuatu yang tersebut bertentangan dengan ideologi kemudian niat mulianya.
Magie lahir di tempat Macomb, Illinois, pada 1866 dari manusia ibu rumah tangga dan juga ayah penerbit surat kabar. Sosoknya sebagai manusia wanita ambisius yang dimaksud bercita-cita mengubah cara orang Amerika Serikat memandang segala sesuatu, mulai dari kepemilikan tanah hingga pajak.
Ayahnya, James mengajarkan untuk anak-anaknya bahwa ketidaksetaraan antara orang kaya lalu orang miskin adalah ancaman terbesar bagi masyarakat. Magie mengakomodasi pelajaran ini dengan baik lalu mempraktikkannya.
Ide-ide Magie bersifat progresif untuk zamannya, bahkan mendekati sosialisme. Ia menjadi individu feminis yang mana menganut ide-ide ekonom urusan politik Henry George. Inti teorinya menyatakan bahwa orang harus memiliki nilai yang tersebut merek hasilkan sendiri, tetapi nilai sektor ekonomi tanah harus dimiliki secara sebanding oleh semua anggota masyarakat. Prinsip-prinsip ekonominya dinamai Georgisme.
Untuk memproduksi prinsip-prinsip ini dipahami, Magie menciptakan The Landlord’s Game sebagai demonstrasi praktis dari sistem perampasan tanah ketika ini dengan semua hasil juga konsekuensi biasanya. Tujuan permainan pada patennya berbunyi, “Tujuan permainan adalah untuk mendapatkan kekayaan atau uang sebanyak mungkin.”
Definisi ini bukan terdengar seperti permainan untuk anak-anak, tetapi Magie bertekad mengejar idenya kemudian berbicara pikirannya. Ia menganjurkan hak-hak perempuan pekerja, berbicara melawan seksisme juga harapan masyarakat.