Waspada! Serangan Ransomware dalam Asia Tenggara Meningkat, Indonesia Jadi Target Utama

Foldertekno.com – JAKARTA – Ancaman ransomware terus menghantui kegiatan bisnis pada Asia Tenggara. Kaspersky mencatatkan 57.571 serangan ransomware terjadi pada kawasan ini selama paruh pertama 2024. Indonesia menjadi target utama dengan 32.803 insiden, disusul Filipina (15.208) lalu Thailand (4.841).

Mengapa Asia Tenggara Rentan?

– Perekonomian Digital yang tersebut Berkembang: Semakin banyak usaha bergantung pada teknologi, meningkatkan prospek bagi penjahat siber.

– Pusat Regional: Asia Tenggara menjadi pusat keuangan juga teknologi, menarik perhatian penjahat ransomware.

– Infrastruktur Ketenteraman Siber yang dimaksud Bervariasi: Beberapa negara di area kawasan ini masih mempunyai sistem keamanan siber yang dimaksud lemah.

Sektor yang dimaksud Diincar Ransomware

Ada beberapa sektor yang digunakan diincar oleh ransomware. Berikut beberapa diantaranya:
– Infrastruktur penting
– Keuangan
– Layanan publik
– Manufaktur
– Perawatan kesehatan

“Secara umum, penjahat siber, termasuk kelompok ransomware, mengincar infrastruktur penting lalu sektor rentan seperti keuangan, layanan publik, manufaktur, serta perawatan kesehatan. Pada dasarnya, dia adalah oportunis yang digunakan mengincar target yang dimaksud memiliki berbagai uang,” kata Adrian Hia, Managing Director untuk Asia Pasifik di dalam Kaspersky.

Dampak Serangan Ransomware

– Kerugian Finansial: Membayar uang tebusan, kehilangan pendapatan, dan juga biaya pemulihan data.
– Kerusakan Reputasi: Kehilangan kepercayaan pelanggan serta mitra bisnis.
– Gangguan Operasional: Bisnis terganggu dan juga produktivitas menurun.

Loading...

Kasus Serangan Ransomware Terkini di area Asia Tenggara

– Pusat Informasi Nasional Indonesia
– Operator transportasi umum Malaysia
– Jaringan apotek kemampuan fisik Filipina
– Grup restoran terkenal Singapura
– Organisasi pialang kemudian perusahaan layanan bensin pada Vietnam

Menurut Hia, meskipun ada upaya global yang tersebut terus mengalami perkembangan untuk memerangi ransomware, tidaklah akan pernah cukup untuk menegaskan bahwa perusahaan kemudian organisasi juga mempunyai peran untuk menguatkan pertahanan keamanan siber.

Ransomware sendiri merupakan merupakan ancaman yang dimaksud terus tumbuh kemudian semakin canggih. “Bisnis di tempat Asia Tenggara perlu meningkatkan kesadaran lalu menguatkan sistem keamanan siber dia untuk melindungi diri dari serangan ransomware,” beber Hia.

Berikut beberapa langkah pencegahan dari ransomware:

– Memperbarui perangkat lunak kemudian menginstal patch keamanan.
– Mencadangkan data secara teratur.
– Menghindari penyelenggaraan perangkat lunak bajakan.
– Mengontrol akses ke jaringan kemudian data.
– Memantau aktivitas jaringan dan juga mendeteksi anomali.
– Menggunakan solusi keamanan siber yang tersebut komprehensif.
– Memberikan edukasi serta pelatihan keamanan siber kepadakaryawan.

Loading...

Artikel Terkait:

  • Tidak Ada