Foldertekno.com – AMERIKA – Meta, perusahaan teknologi induk dari Facebook, Instagram, serta WhatsApp, melakukan restrukturisasi besar-besaran pada kelompok kebijakan globalnya.
Presiden Nick Clegg akan mengundurkan diri dari jabatannya serta digantikan oleh Joel Kaplan, wakilnya lalu salah satu tokoh Republikan paling menonjol di tempat Meta.
Pergantian Kepemimpinan di area Meta
Joel Kaplan, yang dimaksud pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Gedung Putih di dalam bawah Presiden George W. Bush, dikenal sebagai pendukung kuat kebebasan berbicara, khususnya terkait konten politik. Ia banyak menyuarakan pandangan bahwa pembatasan terhadap ujaran kebijakan pemerintah dapat berdampak tak adil pada pernyataan konservatif.
Nick Clegg, yang tersebut sebelumnya adalah Wakil Utama Menteri Inggris juga pemimpin Partai Liberal Demokrat, bergabung dengan Meta pada 2018 untuk mengawasi kebijakan serta upaya lobi perusahaan. Pada 2022, ia diangkat sebagai Presiden Meta untuk mengawasi berbagai inisiatif kebijakan kemudian diplomasi global perusahaan.
Mark Zuckerberg, direktur utama Meta, menyampaikan rasa terima kasihnya untuk Clegg. “Saya berterima kasih melawan semua yang dimaksud telah terjadi Anda lakukan untuk Meta kemudian dunia selama tujuh tahun terakhir. Anda sudah memberikan dampak penting pada menyuarakan nilai serta visi Meta, termasuk pengembangan Kecerdasan Buatan juga metaverse,” kata Zuckerberg di sebuah pernyataan.
Meta lalu Pendekatan Politiknya
Perubahan ini terjadi tiga minggu sebelum pelantikan Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump. Dalam beberapa bulan terakhir, berbagai perusahaan besar di tempat AS, termasuk Meta, mulai mendekati lingkaran di Trump.
Pada November lalu, Zuckerberg bahkan hadir di jamuan makan di malam hari dengan Trump di tempat Mar-a-Lago serta menyampaikan ucapan selamat menghadapi kemenangan Trump di pemilihan presiden. Hubungan ini menarik perhatian, khususnya lantaran Trump sebelumnya pernah mengancam akan memenjarakan Zuckerberg berhadapan dengan dugaan bias urusan politik wadah Meta.
Struktur Baru Meta di area Washington yang tersebut Pro-Republikan
Pergantian ini semakin menguatkan kedudukan Meta dalam Washington yang digunakan didominasi oleh Republikan. Beberapa figur penting di dalam Meta sekarang mempunyai latar belakang kebijakan pemerintah konservatif, seperti:
– Kevin Martin, Wakil Presiden Kebijakan Publik Global yang tersebut baru diangkat, adalah mantan anggota Komisi Komunikasi Federal (FCC) yang ditunjuk oleh George W. Bush.
– Jennifer Newstead, Penasihat Umum Meta, sebelumnya menjabat sebagai penasihat hukum utama dalam Departemen Luar Negeri selama pemerintahan Trump sebelum bergabung dengan Meta pada 2019.
– Joel Kaplan juga dianggap sebagai pilihan ideal untuk mengawasi kebijakan global Meta oleh sebab itu pengalamannya yang mendalam di dunia urusan politik serta teknologi.
Liz Hoffman, individu analis teknologi dari Semafor, menyatakan bahwa langkah Meta ini mencerminkan pembaharuan arah kebijakan perusahaan yang mana lebih lanjut strategis.
“Meta sedang mempersiapkan diri untuk bersinergi dengan pemerintahan yang lebih besar konservatif di dalam bawah Trump. Hal ini adalah upaya merek untuk memverifikasi hubungan yang dimaksud tambahan harmonis di tempat Washington,” katanya.
Namun, beberapa pihak khawatir bahwa pergantian ini akan menguatkan bias urusan politik di dalam platform digital Meta, yang sebelumnya telah lama mendapat kritik melawan pengaruhnya pada pemilihan umum kemudian kebijakan kebijakan pemerintah global.
Meta, AI, kemudian Metaverse
Selama kepemimpinan Clegg, Meta telah terjadi memajukan berbagai inisiatif besar, termasuk pengembangan kecerdasan buatan (AI) juga metaverse. Kaplan, dengan pandangannya yang mana konservatif, kemungkinan akan menyebabkan pendekatan baru terhadap kebijakan global Meta, khususnya di pengelolaan konten kebijakan pemerintah dan juga kebijakan teknologi dalam berbagai negara.
Dengan inovasi ini, Meta bersiap untuk memainkan peran penting di lanskap urusan politik kemudian teknologi global, teristimewa di dalam era pemerintahan Trump yang mana baru. Bagaimana kebijakan ini akan berdampak pada penggunanya dalam seluruh dunia masih menjadi pertanyaanbesar.