Waduh! Gara-gara Paylater, Generasi Muda Jadi Kalap Belanja?

Foldertekno.com – JAKARTA – Layanan paylater pada Indonesia mengalami peningkatan pesat, menawarkan solusi keuangan yang tersebut mudah, cepat, juga terjangkau. Namun, dalam berada dalam fenomena FOMO (Fear of Missing Out), YOLO (You Only Live Once), juga doom spending yang mana marak dalam kalangan generasi muda, penting untuk menegaskan pemakaian paylater masih sehat kemudian bertanggung jawab.

Disya Arinda, M.Psi., Psikolog Klinis, menekankan pentingnya kemampuan fisik mental pada pengelolaan keuangan, termasuk penyelenggaraan paylater.

“Penggunaan Paylater dapat memberikan faedah yang digunakan signifikan dan juga memberikan peace of mind apabila didorong oleh motivasi positif, seperti menjalankan arus kas atau memenuhi permintaan penting,” ungkap Disya. “Sebaliknya, apabila motivasinya dipicu oleh FOMO atau YOLO, maka risiko kecemasan lalu stres pun akan meningkat.”

Disya juga menjelaskan bahwa paylater bukanlah penyulut utama gaya hidup konsumtif. “Pola hidup konsumtif juga doom spending dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pengaplikasian media sosial,” jelasnya.

“Kuncinya berada pada mindset pada pemanfaatan uang, agar Paylater digunakan sesuai tujuannya yaitu sebagai alat pembayaran yang membantu pengelolaan keuangan.”

Paylater, Akses Pertama Anak Muda untuk Ngutang

Paylater hadir untuk menjawab tingginya permintaan akses kredit di tempat Indonesia. Survei yang mana dijalankan oleh Kredivo dan juga Katadata Insight Center mengungkapkan bahwa 68% pengguna paylater mendapatkan akses kredit pertama merek dari paylater.

Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo, mengaku menyokong pengaplikasian layanan paylater yang sehat dan juga bertanggung jawab. Menurutnya, tingkat Non-Performing Loan (NPL) Kredivo hingga ketika ini masih konsisten berada dalam bawah batas maksimal yang dimaksud ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Loading...

“Dengan demikian, penyaluran kredit dan juga pemberian limit dijalankan secara proporsional sesuai dengan kemampuan bayar pengguna, sehingga mengupayakan biosfer kredit yang lebih banyak sehat dan juga bertanggung jawab,” jelas Indina.

Edukasi Risiko Menggunakan Paylater

Edukasi risiko menggunakan paylater tetap memperlihatkan penting. Jangan sampai paylater digunakan untuk bergaya hidup bukan sesuai kemampuan. Bahkan, untuk judi online.

Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan peningkatan pembiayaan paylater oleh perusahaan pembiayaan sebesar 63,89% pada Oktober 2024 (year-on-year). Hal ini mengindikasikan bahwa paylater semakin populerdiIndonesia.

Loading...

Artikel Terkait:

  • Tidak Ada