Foldertekno.com – LONDON – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan pembatasan baru ekspor chip kecerdasan buatan (AI) paling canggih, juga parameter kepemilikan (proprietary) yang mana digunakan untuk mengatur interaksi pengguna dengan sistem AI.
Aturan yang dimaksud akan melintasi masa komentar umum selama 120 hari ini menjadi tanggapan terhadap apa yang disebut pejabat pemerintahan sebagai permintaan untuk melindungi keamanan nasional, sekaligus memperjelas kerangka kerja bagi perusahaan di area negara-negara mitra tepercaya untuk mengakses teknologi Kecerdasan Buatan guna memajukan inovasi.
“Selama beberapa tahun mendatang, Artificial Intelligence akan menjadi sangat luas penggunaannya di dalam setiap perangkat lunak kegiatan bisnis kemudian pada setiap sektor di dalam seluruh dunia, dengan prospek yang digunakan sangat besar pada meningkatkan produktivitas juga menyebabkan khasiat sosial, kesehatan, juga ekonomi,” kata Menteri Perdagangan Gina Raimondo terhadap wartawan.
“Namun, seiring dengan semakin kuatnya AI, risikonya bagi keamanan nasional kita juga kian tinggi.”
Seorang pejabat senior pemerintahan mengungkapkan bahwa aturan baru ini tidak ada mencakup pembatasan perdagangan chip ke Australia, Belgia, Kanada, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, Jepang, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Taiwan, Inggris, ataupun Amerika Serikat.
Negara-negara yang mana telah berada di area bawah embargo senjata Amerika Serikat sebenarnya sudah dikenakan pembatasan ekspor chip Artificial Intelligence canggih. Namun, menurut pejabat senior tersebut, merek sekarang juga akan dikenai pembatasan pengiriman model Kecerdasan Buatan tertutup (closed weight) yang mana paling kuat.
Menurut Administrasi Komunikasi Jarak Jauh dan juga Data Nasional (NTIA), bobot (weights) di model Artificial Intelligence menentukan cara sistem yang dimaksud memproses masukan pengguna dan juga menyusun tanggapan yang dimaksud diberikan.
Pada sistem dengan bobot tertutup, parameter yang disebutkan bersifat rahasia; berbeda dengan sistem bobot terbuka dalam mana pengguna mampu mengawasi pengaturan yang digunakan model pada menimbulkan keputusan.
Sebagian besar negara, merekan yang mana bukan termasuk pada daftar mitra dekat maupun embargo senjata, tidaklah akan diwajibkan mengajukan lisensi untuk memperoleh chip Kecerdasan Buatan canggih yang mana setara dengan 1.700 unit chip paling mutakhir ketika ini, juga tidak ada untuk chip yang dimaksud lebih besar sederhana.