Hacker China serta Iran Manfaatkan Asisten virtual Artificial Intelligence Google Gemini untuk Serangan Siber

Foldertekno.com – JAKARTA – Sebuah laporan terbaru dari Google mengungkapkan bahwa kelompok peretas dari berbagai negara, khususnya Tiongkok juga Iran, sedang meningkatkan kemampuan siber merekan dengan memanfaatkan teknologi AI, khususnya chatbot Google Gemini.

Laporan ini memunculkan keprihatinan penting tentang kemungkinan penyalahgunaan Kecerdasan Buatan untuk tujuan yang digunakan merugikan.

Menurut laporan tersebut, kelompok peretas menggunakan Artificial Intelligence khususnya sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas, bukanlah untuk mengembangkan teknik peretasan baru yang dimaksud inovatif.

“Kelompok peretas China serta Iran pada waktu ini muncul sebagai pengguna paling aktif, dengan lebih besar dari 20 kelompok yang mana terkait dengan China juga 10 kelompok yang terkait dengan Iran terdeteksi. Tujuan utama mereka termasuk melakukan pengintaian, meneliti target potensial, menghasilkan kembali konten phishing, serta menjelajahi metode pencurian data,” lapor The Wall Street Journal.

Peretas Korea Utara bahkan menggunakan Artificial Intelligence untuk menyusun surat lamaran pekerjaan guna menyusup ke sikap teknologi.

Transformasi Peperangan Siber Gara-gara AI

Meskipun pengaplikasian Teknologi AI pada waktu ini tampak sederhana, para ahli menyampaikan peringatan bahwa teknologi ini dapat mengubah peperangan siber secara signifikan.

Kemunculan DeepSeek, platform digital Artificial Intelligence China, telah dilakukan membunyikan alarm di area sektor teknologi kemudian intelijen Negeri Paman Sam dengan menunjukkan kemampuan canggih dengan biaya pengembangan yang mana berjauhan lebih besar rendah.

Loading...

Sandra Joyce, duta presiden intelijen ancaman Google, menekankan bahwa Teknologi AI masih sangat jauh lebih banyak bermanfaat bagi para pembela keamanan siber daripada penyerang.

Namun, pada pada waktu yang mana sama, pejabat Negeri Paman Sam seperti Laura Galante mengeluarkan peringatan tegas bahwa ini masih awal juga kemungkinan ancaman siber bertenaga Teknologi AI terus mengalami perkembangan pesat dari harikehari.

Loading...

Artikel Terkait: