Deepseek Vs ChatGPT, User Indonesia Harus Pilih yang tersebut Mana?

Foldertekno.com – JAKARTA – Deepseek, asisten Teknologi AI baru, sudah pernah menggemparkan lingkungan ekonomi dengan menduduki peringkat #1 aplikasi mobile gratis pada App Store dan juga Google Play, mengalahkan ChatGPT.

Kemenangan ini bukanlah sekadar persaingan antara China serta Amerika, tetapi lebih besar merupakan pembuktian keunggulan open source dibandingkan close source. Demikian diungkap oleh Spesialis Keselamatan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya.

Deepseek, menurut Alfons, memanfaatkan sumber daya open source seperti PyTorch serta Llama, mampu merancang perangkat lunak yang digunakan bukan belaka canggih. “Tetapi juga memungkinkan pengguna mempunyai server Teknologi AI sendiri, sesuatu yang dimaksud sebelumnya tak mungkin saja dilaksanakan dengan ChatGPT,” ungkapnya.

Mungkinkah Deepseek Menjadi Penguasa Baru?

Meskipun sukses dalam awal, Alfons menilai terlalu dini untuk memverifikasi apakah Deepseek akan terus berjaya juga mengalahkan raksasa Artificial Intelligence lainnya. Namun, pencapaian Deepseek adalah bukti bahwa perusahaan China mampu bersaing serta mengalahkan perusahaan teknologi raksasa Amerika.

Efisiensi Biaya Penguraian AI

Deepseek juga membuktikan bahwa pendekatan pengembangan Artificial Intelligence yang mana haus prosesor juga daya listrik, seperti yang tersebut dilaksanakan oleh perusahaan rintisan Amerika, ternyata bukan efisien dan juga sangat mahal.

“Deepseek mampu memberikan layanan setara dengan biaya yang tersebut sangat jauh lebih tinggi rendah, mengguncang nilai tukar saham perusahaan IT raksasa dunia,” bebernya.

Apa yang digunakan Harus Dilakukan Indonesia?

Sebagai pengguna awam, Alfons mengumumkan bahwa pengguna di tempat Indonesia bukan perlu terburu-buru beralih dari Chatbot GPT ke Deepseek. Keduanya menawarkan layanan gratis yang dimaksud cukup memadai untuk keperluan sehari-hari. “Justru, peluncuran Deepseek memberikan lebih besar banyak pilihan lalu keuntungan bagi konsumen,” ungkap Alfons.

Loading...

Keamanan Data: Isu yang Perlu Dicermati

Mengenai isu keamanan data pengguna Deepseek yang digunakan servernya berada di area China, perasaan khawatir ini sebenarnya tidaklah berbeda dengan ketika kita menggunakan program lain seperti ChatGPT, Google Maps, Instagram, serta Whatsapp yang tersebut servernya juga bukan berada di area Indonesia. “Data kita tetap memperlihatkan berada di tempat bawah penguasaan perusahaan lalu pemerintah asing,” beber Alfons.

Namun, Alfons juga menyatakan bahwa perasaan khawatir yang berlebihan terhadap keamanan data Deepseek seharusnya tak menghalangi kita untuk memanfaatkan AI. Indonesia justru perlu memanfaatkan kesempatan ini untuk mengejar ketertinggalan pada pengembangan kemudian implementasi AI.

Bijak pada Menggunakan AI

Penting untuk diingat bahwa AI, termasuk Deepseek juga ChatGPT, adalah alat bantu untuk meningkatkan produktivitas. “Kita sebagai pengguna harus bijak pada memilah serta menggunakan informasi yang tersebut dihasilkan oleh AI, dikarenakan tidaklah ada jaminan 100% akurasi,”ujarAlfons.

Loading...

Artikel Terkait: