Foldertekno.com – SYDNEY – Stephen Ma boleh sombong. Sebab ia adalah salah satu orang yang mana menciptakan jaringan pemetaan online paling populer di dalam dunia: Google Maps. Meski, selama dua dekade terakhir, Ma, salah satu dari empat pendiri Google Maps, justru mengubur dirinya pada anonimitas.
“Saya orangnya sangat tertutup,” kata Ma di sebuah wawancara. “Tidak nyaman jadi pusat perhatian,” tambahnya.
Sejak diperkenalkan pada 8 Februari 2005, Google Maps telah terjadi menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup kita sehari-hari. Google Maps adalah atlas saku, kompas, panduan restoran, jadwal kereta/bus, serta mesin pencari dan juga rekomendasi untuk semua pertanyaan geospasial.
Google Maps menjadi raksasa online dengan lebih banyak dari 2 miliar pengguna bulanan di area seluruh dunia yang terus berkembang. Ia juga membantu jaringan pihak ketiga yang tersebut tak terhitung jumlahnya termasuk Airbnb, Uber, portal real estat, juga jaringan pengiriman makanan kemudian e-commerce yang digunakan mengandalkan kemampuan lokasi serta navigasi Google Maps.
Teknologi ini sekarang menjadi pilar utama kompleks teknologi Google/Alphabet, sebuah perusahaan yang digambarkan oleh penulis juga filsuf Yuval Noah Harari sebagai salah satu “penguasa algoritmik”.
Dari Warung Makan Cina pada Cooma keSillicon Valley

Kisah Ma dimulai pada kota Cooma, New South Wales, dalam mana keluarganya menjalankan sebuah restoran Cina. Selama 20 tahun hingga pertengahan 1980-an, Dragon’s Gate menjadi tempat favorit dalam jalan utama Cooma, menyajikan hidangan Kanton-Australia favorit termasuk chicken chow mein dan juga babi asam manis.
Restoran itu menjadi sumber penghidupan bagi keluarga besar lalu semua orang mengambil bagian membantu. Ketika tidak ada bersekolah, Ma bekerja pada kasir, menerima pembayaran, pemesanan, kemudian pesanan takeaway. Pada 1998, Ma lulus dari universitas dan juga bekerja di dalam Sydney ketika ia mendapatkan pekerjaan dalam Sillicon Valley.
Lahirnya Where 2 Technologies
Setelah kembali ke Sydney, ia dihubungi oleh mantan kolega lalu sesama warga Australia bernama Noel Gordon yang mengundang Ma untuk bergabung dengannya dengan dua software engineer pengangguran lainnya – Jens lalu Lars Rasmussen bersaudara dari Denmark – untuk mengerjakan sebuah startup. Ide besar merek adalah merancang media pemetaan jenis baru.
Pada pada waktu itu, pemimpin pangsa pemetaan online adalah MapQuest, yang dimaksud sudah pernah diakuisisi oleh raksasa internet AOL pada 1999 dengan jumlah total yang mana mengejutkan pada waktu itu, yaitu USD1,1 miliar (sekitar Rp16,6 triliun).
Tetapi MapQuest kikuk kemudian hidup di dalam antara dunia digital kemudian analog: pengguna yang digunakan merencanakan rute harus mencetak petunjuk arah belokan demi belokan dari komputer desktop atau laptop mereka.
Menyebut diri mereka Where 2 Technologies, keempat mitra yang dimaksud berbasis di tempat kamar tidur cadangan apartemen Gordon pada pinggiran kota Sydney, Hunters Hill, dan juga mulai memulai pembangunan acara perangkat lunak Windows yang mana merekan beri nama Expedition.
Prototipe yang Mirip dengan Google Maps Saat Ini
Perusahaan itu memproduksi demo yang tersebut mereka presentasikan terhadap Sequoia Capital, perusahaan modal ventura legendaris dalam Sillicon Valley. Tetapi pada Maret 2004, Yahoo Maps meluncurkan layanan baru yang dimaksud disebut SmartView, yang dimaksud memungkinkan pengguna untuk melakukan pencarian berbasis peta untuk restoran dan juga tempat hiburan.
Bergabung dengan Google
Tim Where 2 lantas diperkenalkan ke Google, salah satu klien Sequoia. Dan bukanlah sembarang orang di area Google: merekan harus mempresentasikan demo mereka itu terhadap Larry Page, salah satu pendiri Google.
Page terkesan tetapi tidaklah tertarik dengan perangkat lunak desktop. “Kami sangat menyukai web,” katanya terhadap Rasmussen bersaudara.