Foldertekno.com – JAKARTA – Mendengar nama Ignaz Semmelweis, sebagian orang mungkin saja masih merasa asing. Dia adalah dokter yang pernah dianggap gila lantaran menyarankan cuci tangan di lingkungan medis.
Waktu itu, Semmelweis mengungkap bahwa tindakan mencuci tangan merupakan cara penting untuk menjaga dari penyebaran kuman. Dia yang dulunya bekerja di tempat bangsal kebidanan di tempat Wina pada abad ke-19 menghubungkan tangan yang mana kotor dengan infeksi mematikan.
Namun, siapa sangka bahwa anjuran Semmelweis itu dulunya sempat ditanggapi secara skeptis sebab bertentangan dengan pendapat medis yang tersebut diterima kala itu.
Alhasil, sebagian komunitas kedokteran menolak gagasannya tentang pentingnya mencuci tangan bagi tenaga medis. Beberapa dokter yang tersebut merasa tersinggung dengan usulan itu bahkan menyebutnya ‘gila’.
Profil Ignaz Semmelweis

Ignaz Philipp Semmelweis lahir pada 1 Juli 1818 dalam Buda (sekarang Budapest), Hungaria. Dia adalah orang dokter yang dimaksud dikenal sebagai pelopor cuci tangan sebagai bentuk pencegahan penyebaran infeksi pada dunia medis.
Ignaz merupakan anak kelima dari 10 bersaudara dari pasangan József Semmelweis serta Teréz Müller. Ayahnya adalah seseorang etnis Jerman yang mana membuka industri grosir rempah-rempah.
Pada riwayat pendidikannya, Ignaz pernah belajar hukum di tempat Universitas Wina pada 1837. Namun, beliau kemudian beralih ke bidang kedokteran kemudian mendapat gelar kejuaraan doktor kedokteran pada 1844.
Sempat berganti, Ignaz lalu mengkhususkan diri pada kebidanan. Dia bekerja di tempat divisi kebidanan Rumah Sakit Wina pada Juli 1846.
Mengutip The Conversation, Ignaz mendapati bahwa penyulut utama kematian ibu dalam Eropa ketika itu adalah demam nifas, sebuah infeksi akibat bakteri streptococcus yang mana dapat membunuh wanita pascapersalinan. Dia kemudian memecahkan misteri demam nifas setelahnya kematian teman kemudian koleganya, ahli patologi Jakob Kolletschka.
Kolletschka meninggal pasca menerima luka pisau bedah ketika melakukan otopsi pada seseorang wanita yang digunakan meninggal dikarenakan demam nifas. Penularan sekarang telah diketahui, Semmelweis menyimpulkan bahwa apabila temannya itu tertular infeksi.
Ignaz kemudian mencuci tangannya dengan air kapur yang mengandung klorin sebelum menangani pasien. Menyadari bahwa larutan klorida dapat menghilangkan bau benda, beliau juga mewajibkan mencuci tangan di dalam seluruh departemennya.