Foldertekno.com – JAKARTA – Kans asteroid penghancur kota yang tersebut diprediksi akan menghantam Bumi di waktu kurang dari 10 tahun telah terjadi meningkat. Ilmuwan yakin kondisi alam semesta yang tersebut tidak ada stabil yang digunakan memicu fenomena iti.
Asteroid 2024 YR4 ditemukan oleh Sistem Peringatan Terakhir Efek Terestrial Asteroid NASA dan juga sekarang berada di area puncak Tabel Risiko Sentry NASA lalu Daftar Risiko Pengaruh NEO (objek dekat Bumi) Badan Antariksa Eropa.
Diperkirakan lebarnya 300 kaki (90 meter) dan juga pada waktu ini berjarak 27 jt mil, meskipun apabila menabrak Bumi, ia dapat melenyapkan sebuah kota.
Objek luar angkasa yang disebutkan kira-kira berukuran serupa dengan asteroid Tunguska yang digunakan menghantam sekitar 830 mil persegi (2.150 km persegi) hutan terpencil Siberia pada tahun 1908. Peristiwa ini tetap memperlihatkan menjadi perkembangan tabrakan terbesar di area Bumi pada sejarah yang mana tercatat meskipun tabrakan yang mana sangat lebih lanjut besar terjadi pada masa prasejarah.
Menurut Pusat Studi Barang Dekat Bumi (CNEOS) NASA, potensi terjadinya tabrakan pada tahun 2032 dihitung sebesar 2,3 persen, atau kesempatan satu banding 43. Asteroid ini juga mempunyai peringkat tiga yang langka pada Skala Bahaya Pengaruh Torino (peringkat 10 akan sangat buruk). Dengan demikian, sebelumnya, potensi terjadinya tabrakan dilaporkan sekitar satu banding 83 juga pembaruan lebih besar lanjut diharapkan akan segera hadir mendekati tanggal 22 Desember 2032 yang dimaksud merupakan pada waktu asteroid yang disebutkan berpotensi menghantam planet kita.
Namun, penduduk Bumi tidak ada perlu panik serta sejauh pengetahuan para ahli, 22 Desember 2032 tiada akan menjadi kiamat . “Ada beberapa objek di tempat masa lalu yang dimaksud naik pada daftar risiko dan juga akhirnya turun seiring dengan masuknya lebih banyak banyak data,” kata peneliti NASA Molly Wasser di sebuah pernyataan .
“Pengamatan baru kemungkinan besar akan menciptakan penugasan kembali asteroid ini ke nol seiring dengan masuknya lebih lanjut banyak data.”
David Rankin, insinyur Catalina Sky Survey serta pemburu asteroid, mengungkapkan terhadap Space.com : “Orang-orang mirip sekali tidaklah perlu khawatir tentang hal ini. Kemungkinan dampaknya masih sangat rendah dan juga hasil yang mana paling mungkin saja adalah sebuah batu yang dimaksud mendekat lalu bukan mengenai kita.”
Ia menambahkan “koridor risiko”, tempat asteroid itu bisa jadi menghantam Bumi, membentang melalui Amerika Selatan, melintasi Atlantik, juga menuju Afrika sub-Sahara.
Asteroid telah lama menjadi berita utama pada beberapa minggu terakhir, sebab unsur-unsur pembentuk keberadaan ditemukan pada sampel yang tersebut dikumpulkan dari salah satu asteroid. Di tempat lain, misteri badai debu besar pada Mars mungkin saja akhirnya terpecahkan .