Foldertekno.com – NEW YORK – Investigasi yang tersebut diadakan Amerika Serikat menuding Iran kemudian China menggunakan kecerdasan buatan (AI) buatan Amerika Serikat untuk melakukan aktivitas jahat, dengan tujuan diam-diam memperluas pengaruh narasi propaganda mereka.
Seperti dilansir NDTV, laporan Perusahaan AI Terbuka mengungkapkan bahwa aktor ancaman dari China lalu Iran telah terjadi menggunakan berbagai cara untuk memanfaatkan model Artificial Intelligence dari seperti Open Artificial Intelligence juga Meta, demi menyebarkan propaganda anti-Amerika.
Dalam salah satu kasus, sebuah akun di dalam media Kecerdasan Buatan Asisten Percakapan GPT menghasilkan kembali komentar yang digunakan menyerang Cai Xia, manusia pembangkang China. Namun, artikel-artikel yang disebutkan tak berhasil menarik banyak perhatian dari pembaca.
Selain itu, aktor ancaman yang disebutkan menggunakan Pengolah Bahasa Alami GPT untuk menciptakan berita panjang berbahasa Spanyol yang mana berisi propaganda anti-Amerika.
Artikel-artikel ini kemudian diterbitkan oleh media arus utama pada Amerika Latin, dengan beberapa di dalam antaranya menggunakan nama pribadi sebagai penulis, sementara yang lain mencantumkan perusahaan China sebagai sumber.
OpenAI menekankan bahwa ini adalah pertama kalinya aktor ancaman selama Tiongkok, menggunakan model Teknologi AI buatan Negeri Paman Sam untuk menyisipkan artikel panjang di area media arus utama Barat, dengan sasaran audiens pada Amerika Latin untuk menyebarkan propaganda anti-Amerika.
Dalam perkara lain, sekelompok akun Pengolah Bahasa Alami GPT memanfaatkan model Perusahaan AI Terbuka untuk menerjemahkan serta menyebabkan komentar guna mengiklankan situs web phishing..