Foldertekno.com – LONDON – Penelitian menunjukkan, chatbot Teknologi AI generatif menunjukkan penurunan kognitif yang tersebut sebanding seperti otak manusia seiring bertambahnya usia.
Kecerdasan buatan (AI) masih merupakan bidang teknologi yang tersebut baru serta sedang berkembang, artinya belum berbagai yang mana diketahui tentang cara kerjanya seiring berjalannya waktu.
Dalam upaya untuk memahami bagaimana usia memengaruhi AI, kelompok ilmuwan data dan juga ahli saraf dari Universitas Tel Aviv melakukan penelitian juga menemukan chatbot generatif seperti Chatbot GPT lalu Google Gemini menunjukkan tanda-tanda penurunan serta penurunan kognitif yang digunakan sejenis seiring bertambahnya usia seperti otak manusia.
Roy Dayan lalu Benjamin Uliel, keduanya ahli saraf, melakukan beberapa chatbot berbeda melalui kumpulan pengujian kognitif yang tersebut biasanya digunakan untuk menilai fungsi otak manusia seperti ingatan jangka pendek, fungsi eksekutif, lalu perhatian terfokus, serta dapat menguji kondisi kognitif seperti penyakit Parkinson kemudian Alzheimer.
Untuk salah satu pengujian – Tes Penilaian Kognitif Montreal (MoCA) 30 poin – chatbot GPT-4o memperoleh skor tertinggi yaitu 26 dari 30.
Meskipun mungkin saja terdengar bukan terlalu buruk, skor 26 menunjukkan penurunan kognitif ringan, yang dimaksud berarti semua chatbot yang dimaksud diuji menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Gemini 1, iterasi pertama chatbot Google, mendapat skor 16 – sinyal adanya gangguan kognitif parah yang pada manusia setara dengan mengalami demensia.
Para peneliti menemukan bahwa tanda-tanda gangguan mencerminkan gejala yang tersebut ditunjukkan pada pasien demensia, dengan bot terburuk berkinerja buruk pada gangguan kognitif parah.
Beberapa bot perlu diberi tahu cara menyelesaikan tes yang mana disajikan terhadap mereka, apabila tidak, merek tidak ada akan dapat menemukan jawabannya sendiri.
Yang kemungkinan besar paling meresahkan adalah chatbot itu sendiri belum terlalu tua. Gemini 1 adalah model yang “lebih tua” kemudian baru dirilis pada Desember 2023.
Hasilnya adalah elemen Teknologi AI lain yang dimaksud mengkhawatirkan , dikarenakan para ahli khawatir kita sudah pernah menyeberangi “garis merah” yang mana membuatnya menjadi terlalu canggih.