Foldertekno.com – JAKARTA – Waktu senja Lailatul Qadar merupakan salah satu waktu malam yang digunakan istimewa di ajaran umat Muslim. Secara spiritual, waktu malam ini diyakini sebagai pada waktu ketika ibadah umat Islam akan dilipatgandakan.
Lailatul Qadar terjadi pada salah satu waktu malam ganjil pada sepuluhan hari terakhir bulan Ramadhan. Beberapa ulama juga ilmuwan mencoba mengaitkan insiden ini dengan fenomena alam tertentu, seperti ketenangan atmosfer, inovasi suhu, atau fenomena astronomis langka yang mana terjadi di tempat malam-malam tersebut.
Sudah ada beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembaharuan kondisi atmosfer dapat mempengaruhi suasana kemudian kenyamanan lingkungan.
Menurut penelitian oleh Ahrens (2012) pada Meteorology Today: An Introduction to Weather, Climate, and the Environment, pembaharuan tekanan udara serta kadar kelembaban dapat menciptakan kondisi yang tersebut tambahan nyaman pada waktu malam tertentu.
Suhu yang mana lebih banyak stabil, kelembaban yang seimbang, juga angin yang tenang dapat memberikan sensasi kesejukan yang mana dirasakan oleh berbagai orang di tempat di malam hari Lailatul Qadar.
Adapun fenomena lain seperti langit yang digunakan tampak lebih lanjut cerah dan juga bersih dibandingkan di malam hari lainnya. Secara ilmiah, hal ini dapat dijelaskan oleh faktor-faktor astronomi seperti kedudukan bulan, polusi cahaya, dan juga kondisi atmosfer pada waktu-waktu tertentu.
Studi oleh Phillips (2017) pada The Atmosphere and Weather: Scientific Insights menunjukkan bahwa pada beberapa di malam hari pada setahun, langit bisa jadi tampak lebih tinggi cerah akibat pengaruh angin stratosfer kemudian pembersihan partikel di dalam atmosfer.
Terdapat juga penelitian dari Bohren & Huffman (1998) di Absorption and Scattering of Light by Small Particles menjelaskan bahwa hamburan Rayleigh kemudian Mie yang dimaksud terjadi akibat partikel atmosfer dapat menciptakan cahaya matahari tampak lebih besar redup juga tidaklah menyilaukan pada kondisi tertentu.
Dari sudut pandang psikologi, Lailatul Qadar dapat dikaitkan dengan kondisi psikologis seseorang yang digunakan mengalami ketenangan dan juga kebahagiaan. Saat seseorang beribadah dengan penuh kesungguhan lalu keyakinan, otaknya melegakan hormon seperti dopamin kemudian serotonin, yang mengakibatkan rasa damai juga kebahagiaan.
Hal itulah yang tersebut menciptakan Lailatul Qadar dikaitkan dengan turunnya malaikat yang mana mengakibatkan kedamaian hingga fajar.